Hari ini, Jumat, 23 Juli 2021, Bencana Geologi yang terjadi sebagai berikut:
1. GUNUNG API
Gunung Api Merapi (Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah)
Tingkat aktivitas Level III (Siaga) sejak tanggal 5 November 2020 pukul 12:00 WIB. Gunung api Merapi (2968 m dpl) mengalami erupsi tidak menerus. Awanpanas yang cukup besar terakhir terjadi pada tanggal 25 Juni 2021 pukul 04:41 dengan jarak luncur 3000 m dan tinggi kolom erupsi 1000 m di atas puncak. Warna kolom abu teramati kelabu.
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang tinggi sekitar 100 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah barat dan barat laut. Suhu udara sekitar 13-28°C. Kelembaban 64-88%. Tekanan udara 627-918 mmHg.
Melalui rekaman seismograf pada 22 Juli 2021 tercatat :
Rekomendasi :
VONA :
VONA terakhir terkirim kode warna ORANGE, terbit pada tanggal 29 Juni 2021, pukul 11:50:00 WIB. Abu vulkanik teramati dengan ketinggian 3468 m di atas permukaan laut atau sekitar 500 m di atas puncak.
Gunung Api Ili Lewotolok (Nusa Tenggara Timur)
Tingkat aktivitas Level III (Siaga) sejak 29 November 2020 pukul 13:00 WITA. Peningkatan status ini dilatarbelakangi oleh adanya erupsi pada tanggal 27 November 2020 pukul 05:57 WITA dengan tinggi kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam tinggi 500 m di atas puncak (1923 m dpl) dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 34 mm dengan durasi erupsi tidak teramati jelas karena diikuti tremor menerus. Letusan masih terjadi hingga saat ini.
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih, kelabu dan hitam dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 50-700 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah barat dan barat laut. Suhu udara sekitar 21.5-32.8°C. Kelembaban 67.7-71.9%.
Melalui rekaman seismograf pada 22 Juli 2021 tercatat :
Rekomendasi :
VONA :
VONA terakhir terkirim kode warna ORANGE, terbit pada tanggal 15 Juli 2021, pukul 06:25:00 WITA. Abu vulkanik teramati dengan ketinggian 2223 m di atas permukaan laut atau sekitar 800 m di atas puncak.
Gunung Api Sinabung (Sumatera Utara)
Tingkat aktivitas Level III (Siaga) sejak tanggal 20 Mei 2019 pukul 10:00 WIB. Gunung api Sinabung (2.460 m dpl) mengalami erupsi sejak tahun 2013.
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal tinggi sekitar 50-300 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah timur laut, timur dan tenggara. Suhu udara sekitar 16-25°C.
Melalui rekaman seismograf pada 22 Juli 2021 tercatat :
Rekomendasi :
VONA :
VONA terakhir terkirim kode warna ORANGE, terbit pada tanggal 19 Juli 2021, pukul 18:57:00 WIB. Abu vulkanik teramati dengan ketinggian 3460 m di atas permukaan laut atau sekitar 1000 m di atas puncak.
Gunung Api Sirung (Nusa Tenggara Timur)
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh maka tingkat aktivitas Gunungapi Sirung dinaikkan dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) pada tanggal 21 Juli 2021 pukul 21:00 WITA. Berdasarkan data pemantauan terkini, terdapat potensi bahaya berupa lontaran abu, lumpur dan batu-batu (jika intensitas erupsi meningkat) ke segala arah di dalam radius 1,5 km dari puncak/kawah G. Sirung. Selain itu terdapat potensi ancaman bahaya gas-gas vulkanik beracun seperti CO2, CO, dan SO2 di daerah puncak/kawah. Potensi hujan abu dapat melanda wilayah yang jangkauan dan arah penyebarannya bergantung pada arah dan kecepatan angin.
Gunung api terlihat jelas. Teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal tinggi sekitar 50-2000 meter dari puncak. Cuaca cerah, angin lemah ke arah timur. Suhu udara sekitar 26-32°C.
Melalui rekaman seismograf pada 21 Juli 2021 tercatat :
Rekomendasi :
VONA :
VONA terakhir terkirim kode warna ORANGE, terbit pada tanggal 21 Juli 2021 pukul 16:44:00 WITA. Abu vulkanik teramati dengan ketinggian 2791 m di atas permukaan laut. Abu mengarah ke utara.
Gunung Api Raung (Jawa Timur)
Tingkat aktivitas Level II (Waspada) sejak tanggal 21 Januari 2021, diawali oleh rekaman gempa Tremor Non Harmonik tidak menerus, diikuti oleh Gempa Vulkanik Dalam, disertai adanya perubahan pada tinggi kolom hembusan gas/abu dan warna kolom hembusan pada tangga 20 Januari 2021.
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah ke arah utara dan selatan. Suhu udara sekitar 17-31°C.
Melalui rekaman seismograf pada 22 Juli 2021 tercatat :
Rekomendasi :
Masyarakat dan wisatawan agar tidak beraktivitas dalam radius 2 km dari pusat erupsi kawah puncak.
VONA :
VONA terakhir terkirim kode warna ORANGE, terbit pada tanggal 25 Maret 2021 pukul 07:49:00 WIB. Abu vulkanik teramati dengan ketinggian 4532 m di atas permukaan laut atau sekitar 1200 m di atas puncak.
Gunung Api Karangetang (Sulawesi Utara)
Tingkat aktivitas Level II (Waspada) sejak 9 Februari 2021. Gunung api Karangetang (1784 m dpl) kembali memasuki periode erupsi sejak 25 November 2018. Letusan terakhir terjadi pada tanggal 29 November 2019 menghasilkan tinggi kolom erupsi 100 m di atas puncak. Namun hasil rekaman seismik menunjukan adanya penurunan aktivitas kegempaan sejak Desember 2020.
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi sekitar 50 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah utara dan timur laut. Suhu udara sekitar 21-32°C.
Melalui rekaman seismograf pada 22 Juli 2021 tercatat :
Rekomendasi :
VONA :
VONA terakhir terkirim kode warna ORANGE, terbit pada tanggal 25 November 2018 pukul 13:32:00 WITA. Abu vulkanik teramati dengan ketinggian 2284 m di atas permukaan laut atau sekitar 500 m di atas puncak.
Gunung Api Semeru (Jawa Timur)
Tingkat aktivitas Level II (Waspada) sejak 2 Mei 2012. Gunung Semeru (3.676 m dpl) mengalami erupsi tidak menerus. Erupsi ekplosif dan efusif, menghasilkan aliran lava ke arah lereng selatan dan tenggara, serta lontaran batuan pijar di sekitar kawah puncak.
Gunung api tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati. Cuaca mendung, angin lemah ke arah selatan. Suhu udara sekitar 20-27°C.
Melalui rekaman seismograf pada 22 Juli 2021 tercatat :
Rekomendasi :
VONA :
VONA terakhir terkirim kode warna ORANGE, terbit pada tanggal 14 Juli 2021, pukul 10:39:00 WIB. Abu vulkanik teramati dengan ketinggian 4076 m di atas permukaan laut atau sekitar 400 m di atas puncak.
Gunung Api Anak Krakatau (Lampung)
Tingkat aktivitas Level II (Waspada) sejak 25 Maret 2019. Gunung api Anak Krakatau (157 m dpl) mengalami peningkatan aktivitas vulkanik sejak 18 Juni 2018 dan diikuti rangkaian erupsi pada periode September 2018 hingga Februari 2019.
Gunung api tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati. Cuaca berawan, angin lemah ke arah timur, selatan dan barat laut. Suhu udara sekitar 26-31°C. Kelembaban 51-72%.
Melalui rekaman seismograf pada 22 Juli 2021 tercatat :
Rekomendasi :
Masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah
VONA :
VONA terakhir terkirim kode warna ORANGE, terbit pada tanggal 17 April 2020 pukul 17:51:00 WIB. Erupsi tidak teramati.
Gunung Api Dukono (Maluku Utara)
Tingkat aktivitas Level II (Waspada) sejak 15 Juni 2008. G. Dukono (1.229 m dpl) mengalami erupsi menerus. Letusan terakhir terjadi pada tanggal 24 Juni 2021 dengan tinggi kolom erupsi tidak teramati. Warna kolom abu teramati.
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal tinggi sekitar 100-400 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah timur. Suhu udara sekitar 26-30°C. Kelembaban 82-83%.
Melalui rekaman seismograf pada 22 Juli 2021 tercatat :
Rekomendasi :
VONA :
VONA terakhir terkirim kode warna ORANGE, terbit pada tanggal 15 Mei 2021, pukul 06:55:00 WIT. Abu vulkanik teramati dengan ketinggian 2029 m di atas permukaan laut atau sekitar 800 m di atas puncak.
Gunung Api Ibu (Maluku Utara)
Tingkat aktivitas Level II (Waspada) sejak 10 Desember 2013. Gunung api Ibu (1340 m dpl) mengalami erupsi secara menerus sejak tahun 2008. Letusan menghasilkan material batuan berukuran abu hingga bongkah yang terakumulasi di dalam kawah.
Gunung jelas hingga kabut. Asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 200-800 m di atas puncak kawah.
Melalui rekaman seismograf pada 22 Juli 2021 tercatat :
Rekomendasi :
VONA :
VONA terakhir terkirim kode warna ORANGE, terbit pada tanggal 10 Juli 2021, pukul 07:19:00 WIT. Abu vulkanik teramati dengan ketinggian 2125 m di atas permukaan laut atau sekitar 800 m di atas puncak.
Gunung Api Gamalama (Maluku Utara)
Tingkat aktivitas Level II (Waspada) sejak 10 Maret 2015. Gunung api Gamalama mengalami erupsi pada tanggal 4 Oktober 2018, yang merupakan erupsi terakhir dengan menghasilkan tinggi kolom erupsi 250 m di atas puncak. Warna kolom abu teramati putih hingga kelabu.
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah utara dan timur laut. Suhu udara sekitar 25-29°C. Kelembaban 85-90%.
Melalui rekaman seismograf pada 22 Juli 2021 tercatat :
Rekomendasi :
VONA :
VONA terakhir terkirim kode warna YELLOW, terbit pada tanggal 10 Oktober 2018 pukul 19:26:00 WIT. Abu vulkanik teramati dengan ketinggian 1725 m di atas permukaan laut atau sekitar 10 m di atas puncak.
Gunung Api Kerinci (Jambi, Sumatera Barat)
Tingkat aktivitas Level II (Waspada) sejak 9 September 2007. Gunung api Kerinci (3805 m dpl) mengalami erupsi tidak menerus.
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah nihil. Cuaca cerah, angin lemah hingga sedang ke arah timur laut. Suhu udara sekitar 15-26°C. Kelembaban 58-63%.
Melalui rekaman seismograf pada 22 Juli 2021 tercatat :
Rekomendasi :
VONA :
VONA terakhir terkirim kode warna YELLOW, terbit pada tanggal 13 Juni 2021 pukul 18:05 WIB. Abu vulkanik kearah barat dengan ketinggian 589 meter diatas puncak.
Gunung Api Bromo (Jawa Timur)
Tingkat aktivitas Level II (Waspada) sejak 20 Oktober 2016. Gunung api Bromo (2329 m dpl) mengalami erupsi tidak menerus.
Gunung api terlihat jelas. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis tinggi sekitar 50-200 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah ke arah barat daya dan barat. Suhu udara sekitar 13-19°C.
Melalui rekaman seismograf pada 22 Juli 2021 tercatat :
Rekomendasi :
VONA :
VONA terakhir terkirim kode warna ORANGE, terbit pada tanggal 28 Desember 2020 pukul 09:17:00 WIB. Abu vulkanik teramati dengan ketinggian 2829 m di atas permukaan laut atau sekitar 500 m di atas puncak.
Gunung Api Soputan (Sulawesi Utara)
Tingkat aktivitas Level II (Waspada) sejak 8 Oktober 2019. Letusan terakhir terjadi pada tanggal 16 Desember 2018 menghasilkan tinggi kolom erupsi 7000 m di atas puncak. Warna kolom abu teramati kelabu hingga hitam.
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah utara dan timur laut. Suhu udara sekitar 19-32°C.
Melalui rekaman seismograf pada 22 Juli 2021 tercatat :
Rekomendasi :
VONA :
VONA terakhir terkirim kode warna RED, terbit pada tanggal 16 Desember 2018 pukul 05:54:00 WITA. Abu vulkanik teramati dengan ketinggian 8809 m di atas permukaan laut atau sekitar 7000 m di atas puncak.
Gunung Api Agung (Bali)
Tingkat aktivitas Level II (Waspada) sejak16 Juli 2020. Gunung api Agung di Bali mengalami fase erupsi mulai dari 21 November 2017 setelah beristirahat lebih dari 53 tahun. Erupsi terakhirnya terjadi pada 13 Juni 2019.
Gunungapi Agung di Bali mengalami fase erupsi mulai dari 21 November 2017 hingga saat ini, setelah beristirahat lebih dari 53 tahun. Tingkat aktivitas saat ini adalah Level II (Waspada). Letusan terakhir terjadi pada tanggal 13 Juni 2019 dengan tinggi kolom erupsi tidak teramati. Letusan terakhir terjadi pada tanggal 13 Juni 2019 dengan tinggi kolom erupsi tidak teramati.
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah ke arah barat. Suhu udara sekitar 22-28°C. Kelembaban 71-95%.
Melalui rekaman seismograf pada 22 Juli 2021 tercatat :
Rekomendasi :
VONA :
VONA terakhir terkirim kode warna ORANGE, terbit pada tanggal 13 Juni 2019 pukul 01:48:00 WITA. Erupsi tidak teramati.
2. GEMPA BUMI
Pada hari Kamis, tanggal 22 Juli 2021 terjadi dua kejadian gempa bumi dengan magnitudo M>=5,0 dan/atau gempa bumi dirasakan dengan intensitas > II MMI (Modified Mercally Intensity), yaitu:
Gempa bumi di Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat
Gempa bumi terjadi pada tanggal 22 Juli 2021 pukul: 00:44:22 WIB. Lokasi pusat gempa bumi terletak di darat pada koordinat 119,43°BT dan 2,96°LS (12 km tenggara Mamasa, Sulawesi Barat) pada kedalaman 10 km dengan kekuatan M5,3 (sumber: BMKG).
Penyebab :
Kejadian gempa bumi ini disebabkan oleh aktivitas sesar aktif berupa sesar normal di sekitar lokasi pusat gempa bumi yang berarah timur laut-barat daya.
Dampak :
Rekomendasi :
Gempa bumi di Teluk Semangko, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung
Gempa bumi terjadi pada tanggal 22 Juli 2021 pukul: 02:05:50 WIB. Lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 104,62°BT dan 5,55°LS (10 km baratdaya Tanggamus, Lampung) pada kedalaman 2 km dengan kekuatan M3,6 (sumber: BMKG).
Penyebab :
Kejadian gempa bumi ini disebabkan oleh aktivitas Sesar Besar Sumatra Segmen Semangko.
Dampak :
Rekomendasi :